Jumat, 14 Desember 2012

Kisah Wakil Walikota Magelang di antara 3 wanita.
Wakil Wali Kota Magelang Joko Prasetyo menyatakan siap menjalani pemeriksaan sebagai tersangka kasus dugaan kekerasan dalam rumah tangga terhadap istrinya, Siti Rubaidah (41). "Sebagai warga negara saya siap menjalani proses hukum," katanya ketika hendak meninggalkan acara "Suran Tegalrejo" di Magelang, Kamis (13/12) malam. Kepolisian Resor Magelang Kota telah menetapkan Joko sebagai terangka kasus tersebut setelah meminta keterangan sejumlah saksi dan mendapatkan barang bukti. Joko mengaku hingga saat ini belum menerima surat pemanggilan dari pihak kepolisian terkait dengan pemeriksaan yang rencananya pada hari Sabtu (15/12).
"Suratnya masih di Pak Wali Kota (Sigit Widyonindito, red)," katanya. Ia juga mengaku akan menyiapkan penasihat hukum setelah menerima surat panggilan tersebut. Pada kesempatan terpisah, Wakil Kepala Polres Magelang Kota Kompol Budiharto mengatakan, tersangka dijerat Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Penghapusan KDRT Pasal 44 Ayat (1) dan atau Ayat (4) dengan ancaman hukuman maksimal lima tahun penjara. Ia mengatakan, pada hari Sabtu (15/12), akan memanggil yang bersangkutan untuk diminta keterangan. Surat pemanggilan telah dikirim pada hari Selasa (11/12). "Kami juga mengirimkan surat ke Wali Kota sebagai atasan yang bersangkutan," katanya, dikutip kompas.(*)

KPU Tetapkan Nomor Urut Pasangan Cagub Sumut 2013

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sumatera Utara tetapkan nomor urut bagi pasangan calon di Hotel Grand Angkasa di jalan Perintis Kemerdekaan, kecamatan Medan Timur, Medan Sumatera Utara.
Kelima pasangan Calon Gubernur hadir dalam penetapan nomor tersebut, kecuali Calon Gubernur Amri Tambunan yang diwakili oleh calon wakilnya Rustam Efendi Nainggolan.  Usai pengundian, diketahui pasangan nomor urut satu pasangan calon Gubernur Gus Irawan Pasaribu - Soekirman (GusMan), nomor urut  dua Efendi Simbolon - Djumiran Abdi (ESDA). Sedangkan nomor urut tiga ditempati Chairuman Harahap - Fadly Nurzal, nomor urut 4 Amri Tambunan - RE Nainggolan, dan nomor urut  lima Gatot Pujo Nugroho - T.Erry Nuradi (GanTeng).

Pasangan GusMan diusung oleh partai Amanat Nasional (PAN), Partai Gerindra, Partai Bintang Reformasi, dan Partai Bulan Bintang serta 19 parpol lain.

Pasangan nomor urut 2 ESDA diusung oleh Partai PDI Perjuangan, Partai Damai Sejahtera, dan Partai Peduli Rakyat Nasional.

Pasangan nomor urut 3 Chairuman Harahap-Fadly Nurzal diusung olehPartai Golkar, PPP, Partai Buruh, Partai Republika Nusantara, dan Partai Pemuda Indonesia (PPI).

Pasangan nomor urut 4, Amri Tambunan-Rustam Effendy (RE) Nainggolan, diusung Partai Demokrat.

Pasangan nomor urut 5,  Gatot Pujonugroho-Tengku Erry Nuradi (Ganteng) didukung Partai Keadilan Sejahtera, Partai Hanura, Partai Patriot, dan Partai Kebangkitan Nahdatul Ulama.(*)

Siti Zuhro: SBY Tidak Akan Selamatkan Ruhut

Siti Zuhro, pengamat LIPI
Jakarta - Tidak ada yang bisa menyelamatkan nasib Ruhut Sitompul dari jabatannya semula di Partai Demokrat.Ocehan Ruhut yang mengatakan hanya akan tunduk kalau ada perintah langsung dari ketua dewan pembina Susilo Bambang Yudhoyono tidak mungkin bisa terlaksana.

"Tidak. Setiap partai politik memiliki administrasi dan AD/ART dan etika. Jadi kepengurusan yang merespon perilaku seorang fungsionaris kader yang dianggap justru merepotkan partai. Pengurus harian yang punya otoritas yang mengadakan pertemuan dan ditail implikasinya terhadap partai," ujar R. Siti Zuhro, pengamat politik senior LIPI, di Redtop Hotel, Jakarta, Sabtu (15/12/2012), dikutip dari tribun.

"Ini mengikat karena melalui pleno. SBY sebagai ketua dewan pengarah, tidak bisa satu partai hanya tergantung satu tokoh. Mesin partai harus ikut membahas secara ditel," tegasnya.
Pencopotan Ruhut Sitompul dari kursi Ketua DPP Bidang Komunikasi dan informatika Partai Demokrat memang dinilai Zuhro berdasarkan AD/ART Demokrat.

Menurutnya, AD/ART tersebut berkisar kepada penekanan agar kader berperilaku santun dan cerdas. Terutama kepada kader-kader senior.

"Kalau tidak partai miliki otoritas merapatkan yang bersangkutan untuk diajak bicara," tegasnya.
Kader dianggap menyimpang akan dipanggil. Jika kader tersebut tidak berubah, akan diberikan teguran, sanksi, hingga pencopotan.(*)

Kelompok Hercules Koordinatori Demo Ribuan Perangkat Desa

Hercules saat turun ke lapangan melakukan orasi
Jakarta - Ketua Umum Gerakan Rakyat Indonesia Baru (GRIB) Hercules ikut mengamankan aksi demo ribuan perangkat desa di depan Gedung DPR/MPR, Senayan, Jakarta, Jumat (14/12/2012).
Aksinya sempat menarik perhatian saat mendesak massa peserta demo berasal dari Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) dan Asosiasi Perangkat Desa Indonesia (ASPDI) menduduki jalan tol.
Apa alasan Hercules muncul di demo tersebut dan mengatur massa pendemo?

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, alasan Hercules ada di depan Gedung DPR karena ASPDI meminta kelompok Hercules menjadi koordinator lapangan pengamanan unjuk rasa.
"Kelompok dari ASPDI menunjuk Hercules sebagai korlap. Jadi, waktu pengunjuk rasa menutup jalan tol dan jalan arteri, polisi meminta para korlap menertibkan kelompoknya masing-masing," ujar Rikwanto dalam pesan singkatnya.

Jika tidak ditertibkan, lanjutnya, maka polisi akan menindak tegas.
"Peran Hercules dan anggotanya (GRIB) adalah sebagai korlap keamanan salah satu kelompok pengunjuk rasa, makanya dia ada di sana," jelas Rikwanto, dikutip dari Kompas

Aksi unjuk rasa berlangsung sejak pagi dan berlanjut seusai shalat Jumat hingga sore. Massa sempat bentrok dengan petugas keamanan setelah memblokade kembali jalan tol depan Gedung DPR mengarah ke Slipi pada sore hari. Bentrokan pecah setelah ribuan orang pedemo diusir dari halaman Gedung DPR oleh petugas.

Melihat adanya potensi terjadi kerusuhan, ratusan polisi yang mengamankan jalannya demo langsung memukul mundur ribuan demonstran itu untuk segera membubarkan diri. Tetapi, aksi polisi ini justru menyulut demonstran untuk bertindak anarkistis. Saling lempar batu antara petugas dan para demonstran pun tidak dapat terelakkan lagi.

Massa pun kocar-kacir setelah petugas menembaki mereka dengan gas air mata, ditambah hujan deras turun sesaat ketika terjadinya bentrokan. Demonstran akhirnya membubarkan diri ketika polisi bersenjata lengkap dengan mobil lapis bajanya memaksa mereka untuk segera mengakhiri demo ini.(*)

Pendepakan dan Pengusiran Ruhut Kisruh Baru di PD

Ruhut digiring keluar saat masuk ke acara silaturahmi PD
Jakarta - Didepaknya Ruhut Sitompul dari kepengurusan Dewan Pimpinan (DPP) Partai Demokrat diyakini lantaran perbedaan sikap Ruhut dengan mainstream DPP di bawah kepemimpinan Anas Urbaningrum.
Gun Gun Heryanto, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, mengatakan, desakan Ruhut agar Anas mundur sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat tentunya menimbulkan jarak komunikasi politik antara Ruhut dan pengurus DPP, terutama Anas. 

"Posisi Ruhut yang dianggap menyimpang di dalam perspektif kubu Anas tentunya dengan mudah diposisikan sebagai orang yang membahayakan eksistensi Anas dan kawan-kawan," kata Gun Gun ketika dihubungi, Jumat (14/12/2012), dikutip dari Kompas. Gun Gun menilai Anas tentu sulit ketika mengambil keputusan. Di satu sisi, keputusan itu bisa menjadi bola liar lantaran Ruhut bakal semakin kencang mendesak Anas mundur atau keputusan itu bisa menjadi katalisator opini publik negatif bagi Anas. 

"Tapi, di sisi lain, membiarkan menjadi elite pengurus DPP riskan bagi Anas karena sangat mungkin menjadi katalisator bagi ketidaksolidan pengurus. Selain itu, menjadi preseden buruk bagi sistem keorganisasian. Maka, di antara dua pilihan yang serbasulit itu, Anas mengambil sikap 'memarkir' Ruhut dari kepengurusan," kata Gun Gun. 

Pengajar Universitas Paramadina itu menambahkan, Ruhut tentunya sulit menerima pencopotan itu. Sebelumnya, Ruhut mendapat jabatan elite sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat. Kini, politisi yang dekat dengan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu tak memiliki jabatan apa pun di DPP.
"Terdepaknya Ruhut ini menjadi tamparan bagi SBY karena satu demi satu orang dekat SBY rontok," katanya.

Sebelumnya, Andi Mallarangeng telah mundur dari Sekretaris Dewan Pembina Demokrat.
Seperti diberitakan, pascaterungkapnya kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Hambalang, Ruhut terang-terangan meminta Anas dan kader lain yang disebut-sebut terlibat korupsi untuk bersikap legowo dengan mundur dari kepengurusan partai.
Ruhut khawatir Anas terjerat ketika mendekati Pemilu 2014 . "Kebayang nanti naik kelasnya (Anas) last minute menjelang Pemilu 2014 , karam langsung partai kami. Legowo makanya kepada kawan-kawan kami," kata Ruhut beberapa waktu lalu.

Diusir dari Acara Silaturahmi Nasional PD

Ketika kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, hadir di acara Silaturahmi Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, beberapa peserta menghujatnya, Jumat (14/12/2012). Untuk menghindari keributan, petugas keamanan membawa dan mengawal Ruhut Sitompul keluar ruangan.

Acara silaturahim merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-11 Partai Demokrat. Acara dihadiri Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Eddhie Baskoro Yudhoyono, dan Wakil Ketua Umum Jhonny Allen.

Ruhut Sitompul dicopot dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokat. Sebelumnya, Ruhut mendapat jabatan Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat.

Tak Akan Pindah Partai

Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, berjanji tidak akan pindah ke partai politik lain meskipun didepak dari kepengurusan Partai Demokrat. Ruhut dicopot jabatannya sebagai Ketua Umum Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat dengan alasan penyegaran.

"Tidak tenang saja, ini yang pertama dan terakhir," kata Ruhut, Kamis (13/12/2012),dikutip dari Kompas. Ruhut sebelumnya mengatakan, pencopotannya adalah ulah kubu Anas Urbaningrum yang tidak suka dengan sikapnya selama ini yang beberapa mendesak Anas mundur dari Partai Demokrat karena selalu dikaitkan dengan masalah dugaan korupsi Hambalang. Ia malah menantang masa depan Anas di partai.

"Kita lihat saja nanti, mana yang emas mana yang loyal mana yang tidak," kata mantan politisi Partai Golkar yang pindah ke Demokrat itu.Ruhut Sitompul, politisi gaek yang pernah menjadi pengacara terhitung tiga minggu yang lalu sudah tidak lagi memiliki jabatan di DPP Partai Demokrat. Kini Ruhut hanya menyandang status anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Keputusan tersebut diambil DPP Partai Demokrat atas rekomendasi dari Ketua Umum dan Sekjen Partai Demokrat.

"Ini hak prerogatif DPP, Ketum dan sekjen," kata Kepala Biro Publikasi, Riset dan Data Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Prasetyo Sudrajat.(*)

Pendepakan Dan Pengusiran Ruhut Kisruh Baru di Partai Demokrat

Jakarta - Didepaknya Ruhut Sitompul dari kepengurusan Dewan Pimpinan (DPP) Partai Demokrat diyakini lantaran perbedaan sikap Ruhut dengan mainstream DPP di bawah kepemimpinan Anas Urbaningrum. Gun Gun Heryanto, pengamat politik dari Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, mengatakan, desakan Ruhut agar Anas mundur sebagai Ketua Umum DPP Partai Demokrat tentunya menimbulkan jarak komunikasi politik antara Ruhut dan pengurus DPP, terutama Anas. "Posisi Ruhut yang dianggap menyimpang di dalam perspektif kubu Anas tentunya dengan mudah diposisikan sebagai orang yang membahayakan eksistensi Anas dan kawan-kawan," kata Gun Gun ketika dihubungi, Jumat (14/12/2012), dikutip dari Kompas. Gun Gun menilai Anas tentu sulit ketika mengambil keputusan. Di satu sisi, keputusan itu bisa menjadi bola liar lantaran Ruhut bakal semakin kencang mendesak Anas mundur atau keputusan itu bisa menjadi katalisator opini publik negatif bagi Anas. "Tapi, di sisi lain, membiarkan menjadi elite pengurus DPP riskan bagi Anas karena sangat mungkin menjadi katalisator bagi ketidaksolidan pengurus. Selain itu, menjadi preseden buruk bagi sistem keorganisasian. Maka, di antara dua pilihan yang serbasulit itu, Anas mengambil sikap 'memarkir' Ruhut dari kepengurusan," kata Gun Gun. Pengajar Universitas Paramadina itu menambahkan, Ruhut tentunya sulit menerima pencopotan itu. Sebelumnya, Ruhut mendapat jabatan elite sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat. Kini, politisi yang dekat dengan Ketua Dewan Pembina Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono itu tak memiliki jabatan apa pun di DPP. "Terdepaknya Ruhut ini menjadi tamparan bagi SBY karena satu demi satu orang dekat SBY rontok," katanya. Sebelumnya, Andi Mallarangeng telah mundur dari Sekretaris Dewan Pembina Demokrat. Seperti diberitakan, pascaterungkapnya kasus dugaan korupsi proyek pembangunan Hambalang, Ruhut terang-terangan meminta Anas dan kader lain yang disebut-sebut terlibat korupsi untuk bersikap legowo dengan mundur dari kepengurusan partai. Ruhut khawatir Anas terjerat ketika mendekati Pemilu 2014 . "Kebayang nanti naik kelasnya (Anas) last minute menjelang Pemilu 2014 , karam langsung partai kami. Legowo makanya kepada kawan-kawan kami," kata Ruhut beberapa waktu lalu. Diusir dari Acara Silaturahmi Nasional PD Ketika kader Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, hadir di acara Silaturahmi Nasional Partai Demokrat di Sentul, Bogor, Jawa Barat, beberapa peserta menghujatnya, Jumat (14/12/2012). Untuk menghindari keributan, petugas keamanan membawa dan mengawal Ruhut Sitompul keluar ruangan. Acara silaturahim merupakan rangkaian peringatan hari ulang tahun ke-11 Partai Demokrat. Acara dihadiri Ketua Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekjen Eddhie Baskoro Yudhoyono, dan Wakil Ketua Umum Jhonny Allen. Ruhut Sitompul dicopot dari kepengurusan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Demokat. Sebelumnya, Ruhut mendapat jabatan Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Partai Demokrat. Tak Akan Pindah Partai Politisi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul, berjanji tidak akan pindah ke partai politik lain meskipun didepak dari kepengurusan Partai Demokrat. Ruhut dicopot jabatannya sebagai Ketua Umum Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat dengan alasan penyegaran. "Tidak tenang saja, ini yang pertama dan terakhir," kata Ruhut, Kamis (13/12/2012),dikutip dari Kompas. Ruhut sebelumnya mengatakan, pencopotannya adalah ulah kubu Anas Urbaningrum yang tidak suka dengan sikapnya selama ini yang beberapa mendesak Anas mundur dari Partai Demokrat karena selalu dikaitkan dengan masalah dugaan korupsi Hambalang. Ia malah menantang masa depan Anas di partai. "Kita lihat saja nanti, mana yang emas mana yang loyal mana yang tidak," kata mantan politisi Partai Golkar yang pindah ke Demokrat itu.Ruhut Sitompul, politisi gaek yang pernah menjadi pengacara terhitung tiga minggu yang lalu sudah tidak lagi memiliki jabatan di DPP Partai Demokrat. Kini Ruhut hanya menyandang status anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat. Keputusan tersebut diambil DPP Partai Demokrat atas rekomendasi dari Ketua Umum dan Sekjen Partai Demokrat. "Ini hak prerogatif DPP, Ketum dan sekjen," kata Kepala Biro Publikasi, Riset dan Data Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Prasetyo Sudrajat.(*)

Obama Menangis Saat Ucapkan Duka Cita

Presiden Barack Obama berduka dan menangis atas pembantaian yang menewaskan 26 orang di sebuah sekolah dasar di Newtown, Negara Bagian Connecticut, AS, Jumat (14/12). Obama beberapa kali menyeka air mata dan berjuang untuk menenangkan diri saat menyampaikan ucapan dukacita bagi orang-orang yang tewas dalam pembantaian itu. Ia menjanjikan tindakan yang "berarti" untuk menghentikan tragedi-tragedi akibat pemakaian senjata di AS. "Mayoritas mereka yang tewas hari ini adalah anak-anak, anak-anak kecil yang lucu yang berusia antara lima hingga sepuluh tahun," kata Obama. "Kehidupan membentang di depan mereka, ulang tahun, wisuda, pernikahan, anak-anak mereka sendiri." Obama jeda selama beberapa saat, dan menarik napas berat, beberapa kali menyeka air mata dari sudut matanya, ketika ia menyampaikan reaksi pertamanya terkait pembunuhan 26 orang, termasuk 20 anak, di ruang pers Gedung Putih di Washington. Si penembak dalam tragedi itu ikut tewas sehingga total jumlah orang tewas adalah 27 orang. "Di antara yang tewas adalah para guru, orang-orang yang mengabdikan hidupnya untuk membantu anak-anak kita memenuhi impian mereka," kata Obama. Ia menegaskan, dirinya bereaksi "bukan sebagai presiden, melainkan sebagai orang lain, sebagai orangtua. Hati kita hancur saat ini, untuk para orangtua dan kakek-nenek, saudara dan saudari dari anak-anak kecil itu, dan untuk keluarga mereka yang kehilangan. Sebagai negara, kita telah melalui ini terlalu banyak," kata Obama. Ia menyebut kasus-kasus pembantaian sebelumnya di Colorado, Oregon, dan Wisconsin. "Lingkungan-lingkungan itu adalah lingkungan kita, anak-anak itu adalah anak-anak kita. Kita harus bersama-sama dan mengambil tindakan yang berarti untuk mencegah tragedi lain seperti ini tanpa sekat-sekat politik," kata Obama, ayah dari dua gadis muda. "Semoga Tuhan memberkati jasa-jasa para korban dan sesuai bahasa Kitab Suci, menyembuhkan yang patah hati dan membalut luka-luka mereka." Pernyataan Obama itu terdengar dalam keheningan di ruangan Gedung Putih yang biasanya riuh saat konferensi pers dan hanya terganggu oleh suara kamera ketika ia berhenti dan menata emosinya. Obama sebelumnya telah memerintahkan pengibaran bendera setengah tiang di Gedung Putih, bangunan pemerintah, dan di fasilitas militer AS untuk menghormati para korban penembakan di sekolah itu. Perintah itu berlaku sampai matahari terbenam pada tanggal 18 Desember, kata presiden dalam sebuah maklumat. Obama mengutuk serangan itu sebagai "tindak kekerasan yang tanpa perasaan", sebagai kejahatan "keji". Obama diberi tahu tentang penembakan itu pada Jumat pagi oleh penasihat anti-teror dan keamanan dalam negeri John Brennan di Ruang Oval. Namun, para pejabat mengatakan terlalu dini untuk masuk ke perdebatan tentang apakah Obama langsung mendukung undang-undang tentang kontrol senjata yang lebih ketat, sebuah persoalan sengit di Washington. Terkait peristiwa itu, Obama telah menelepon Direktur FBI Robert Mueller dan Gubernur Connecticut Dannel Malloy untuk menyampaikan belasungkawa dan menawarkan bantuan.

Penembakan di SD Newtown AS Tewaskan 28 Orang

Amerika Serikat - Identitas pelaku pembantaian yang menewaskan 26 orang di sebuah sekolah dasar di Newtown, Connecticut, AS, Jumat (14/12) mulai jelas. Pelaku dilaporkan bernama Adam Lanza dan berusia 20 tahun. Lanza membunuh ibunya sendiri yang adalah seorang guru di rumahnya di Newtown, Connecticut, lalu mengendarai mobil ibunya itu ke Sekolah Dasar Sandy Hook, tempat ibunya mengajar dan membantai 26 orang, termasuk 20 anak, sebelum akhirnya menembak dirinya sendiri. Dengan demikian, total korban tewas dalam tragedi penembakan massal di AS itu 28 orang. Juru Bicara Polisi Negara Bagian Connecticut, Letnan Paul Vance, mengatakan bahwa 18 anak tewas ditembak di dalam sekolah dan dua lagi meninggal akibat luka mereka di rumah sakit. Enam orang lainnya adalah guru dan karyawan sekolah, termasuk kepala sekolah. Vance menjelaskan, hampir tidak ada korban cedera yang tidak tewas. Hal itu menunjukkan bahwa begitu korban menjadi sasaran, nyaris tak ada kesempatan untuk melarikan diri, dan bahwa Lanza luar biasa akurat atau metodis dalam menembak. Vance mengatakan, hanya satu orang "yang mengalami cedera dan selamat." Pembunuhan massal itu, yang dimulai sekitar pukul 09.30 waktu setempat, "berlangsung di salah satu bagian dari sekolah, di dua ruangan," Menurut Vance, hal itu menunjukkan bahwa para korban yang merupakan anak-anak itu terjebak dan ditembak mati. Lanza membawa sebuah senapan dan dua pistol saat memasuki sekolah dasar itu. Para saksi mata mengatakan, pemuda itu pergi dari ruangan ke ruangan dan menembak orang-orang setelah terlebih dahulu membunuh kepala sekolah dan kemudian pergi ke kelas TK ibunya. Ada laporan yang berbeda tentang kematian ibunya. Ada laporan yang menyebutkan bahwa ibunya tewas di ruangan kelasnya sementara yang tewas di rumah keluarga Lanza adalah ayahnya. Belum ada konfirmasi terkait hal itu. Kakak Lanza, Ryan Lanza (24 tahun), yang awalnya diduga sebagai pelaku pembantaian, kini ditanyai polisi setelah ditangkap di rumahnya di Hoboken, New Jersey. Dia berada di sebuah bus dalam perjalanan pulang dari kantor ketika ia disebut sebagai pelaku. Ia kemudian mem-posting di Facebook bahwa itu bukan dia. Dia mengatakan kepada seorang teman bahwa dia yakin, adiknya yang cacat mental telah melakukan hal itu. Televisi NBC melaporkan, polisi sempat bingung karena mereka menyangka pelaku bernama Ryan Lanza karena pelaku mengenakan kartu identitas atas nama Ryan Lanza ketika datang ke sekolah itu.(*)

Cari Indonesiaku