Senin, 24 Desember 2012

Kapolri: Perayaan Natal Berjalan Aman


Kapolri Jenderal Timur Pradopo mengatakan situasi keamanan pada malam Natal di Poso, Sulawesi Tengah, Senin (24/12/2012) hingga saat ini berlangsung aman. Personel kepolisian telah ditempatkan di beberapa lokasi.

"Sampai sekarang (Poso) aman," ujar Timur seusai memantau keamanan di Gereja Katedral, Jakarta Pusat, Senin (24/12/2012) malam.

Untuk diketahui, situasi Poso sempat kembali memanas setelah empat anggota Brimob tewas ditembak kelompok bersenjata saat melakukan patroli di kawasan Tambarana, Kalora, Poso, Kamis (20/12/2012). Mereka diduga diserang kelompok teroris dari arah perbukitan. Dua pelaku berhasil ditangkap dan saat ini masih menjalani pemeriksaan. Wilayah Polda Sulawesi Tengah pun masuk dalam Prioritas 1 pengamanan dalam Operasi Lilin.

Kedatangan Timur ke Katedral sendiri untuk memantau pengamanan gereja. Timur datang bersama Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono dan didampingi Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal Suhardi Alius. Timur tiba pukul 20.05 setelah sebelumnya Katedral dikunjungi Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo.

Timur mengatakan sejauh ini seluruh kegiatan ibadah berlangsung lancar. "Situasi di seluruh Jakarta sampai saat ini semua aman dan semua kegiatan keagamaan berlangsung khidmat," terangnya. Misa malam Natal di Katedral sendiri baru dimulai pukul 17.00, pukul 19.30 dan pukul 22.00.

Perayaan Natal di Sumut Dijaga Ribuan Personel Polisi
Kepala Kepolisian Daerah Sumatera Utara, Irjen Pol Wisjnu Amat Sastro mengatakan, pihaknya siap untuk mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru 2013 di daerah tersebut dengan mengerahkan ribuan personel pengamanan.

Menurut Irjen Pol Wisjnu di Medan, Senin, dalam mengamankan perayaan Natal dan Tahun Baru itu, pihak Polda Sumut mengerahan sebanyak 2.525 personel yang juga didukung pasukan TNI dan instansi terkait lainnya.

Pengamanan tersebut, katanya, tidak hanya mengerahkan personel kepolisian di sekitar daerah yang selama ini rawan kemacetan, tanah longsor, dan rawan terhadap kejahatan yang meresahkan masyarakat, tetapi juga penjagaan rumah ibadah berupa gereja, tempat hiburan dan objek-objek fital lainnya.

"Seluruh yang menyangkut keramaian seperti Gereja juga perlu dilakukan pengamanan, sehingga warga yang sedang melaksanakan ibadah keagamaan tetap merasa aman, nyaman dijaga oleh petugas kepolisian," kata jenderal bintang dua itu, Senin (24/12/2012).

Wisjnu juga meminta warga yang merayakan Natal dan Tahun Baru itu, secara sederhana dan tidak berlebihan, sehingga tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diingini.
Selain itu, masyarakat juga dapat menjaga keamanan dan menghargai umat yang merayakan Natal dan Tahun Baru 2013. "Mari kita ciptakan suasana yang kondusif, dan terciptanya keamanann di tengah-tengah masyarakat dalam perayaaan Natal dan Tahun Baru tersebut," katanya.

Lebih lanjut Wisjnu mengatakan, pihak kepolisian yang bertugas dalam pengamanan Natal dan Tahun Baru itu, juga mengantisipasi terhadap gangguan teror atau kejahatan yang meresahkan masyarakat di Sumut.

"Kita ingin menciptakan rasa aman dalam perayaan Natal dan Tahun Baru, dan juga masyarakat merasa tenang dan tidak ada terjadi gangguan," kata Wisjnu.

Di Semarang Ormas Islam Jaga Pengamanan Natal
Kepolisian Daerah Jawa Tengah terus melakukan persiapan terhadap pelaksanaan pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru 2013. Sejumlah pihak digandeng untuk pelaksanaan pengamanan perayaan ini, termasuk organisasi masyarakat (ormas) Islam yang ada di wilayah Jawa Tengah.

Hal itu disampaikan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Kepolisian Daerah Jawa Tengah Kombes Djihartono, Rabu (19/12/2012).

"Koordinasi dengan instansi terkait terus dilakukan, juga melibatkan ormas-ormas Islam untuk menjaga gereja dan bersama-sama mewujudkan perayaan Natal yang kondusif," ujarnya.
Pihak Polda Jateng mengerahkan 12.682 personel untuk menjaga gereja dan tempat-tempat umum selama perayaan Natal dan Tahun Baru. Sejumlah tempat yang akan menjadi fokus pengamanan selain di gereja adalah mal, tempat wisata, dan tempat keramaian lainnya.

Di Jawa Tengah setidaknya terdapat lebih dari 2.000 gereja yang akan melaksanakan perayaan Natal. Di Kota Semarang terdapat lebih dari 180 gereja. "Sebenarnya pengamanan tidak jauh beda dengan tahun-tahun sebelumnya karena melibatkan TNI secara langsung serta pemerintah daerah setempat, seperti Satpol PP dan pihak terkait lainnya," katanya.

Di Tangerang 800 Polisi Amankan Gereja Dalam Perayaan Natal
Kepolisian Resor  Tangerang Kota berkoordinasi dengan sejumlah perwakilan tempat ibadah, terkait dengan penyelenggaraan ibadah perayaan Natal pada 24-25 Desember 2012, serta menjelang dan Tahun Baru 2013 mendatang.

Sebanyak 800 polisi dikerahkan mengamankan seluruh gereja dan tempat keramaian, dalam pengamanan Operasi Lilin Jaya 2012. Jumlah kekuatan itu akan ditambah dengan unsur TNI dan pemerintah daerah setempat.

"Pengamanan lebih difakuskan di tempat-tempat ibadah. Semua gereja, termasuk pengelola yang meminta dan tidak meminta penjagaan keamanan, akan tetap dijaga ketat," kata Kepala Polres Tangerang Kota Komisaris Besar Wahyu Widada kepada wartawan di Kota Tangerang, Rabu (19/12/2012).
Menurut Wahyu Widada,  pihaknya saat ini sedang melakukan inventarisasi jumlah gereja, dan melakukan kunjungan ke sejumlah gereja terkait persiapan dan penyediaan bantuan keamanan setiap gereja.

Wahyu mengatakan, penempatan anggota polisi di setiap tempat kebaktian tergantung pada banyaknya jemaat dari gereja yang bersangkutan. "Jika jemaatnya sedikit, berarti penempatan anggota di gereja itu lebih kecil dibandingkan dengan gereja yang memiliki anggota jemaatnya lebih banyak," ujar Wahyu. (*)

Tidak ada komentar:

Cari Indonesiaku