Joko Widodo alias Jokowi. |
Situs resmi World Mayor Project menyebut keberhasilannya mengubah Surakarta dari kota yang banyak tindak kriminal menjadi pusat seni dan budaya, yang kemudian berhasil menarik turis internasional untuk datang. Terkait penghargaan itu, Jokowi mengaku hal itu sebagai sesuatu yang biasa saja. Ia mengaku tidak mengejar adanya sebuah penghargaan. Yang menjadi prioritas saat ini menurutnya, hanyalah bekerja untuk rakyat.
"Jadi penghargaan apapun saya itu ga pernah mikir. Saya itu hanya bekerja karena saya memang disuruh bekerja untuk masyarakat hanya itu saja. Diberi ya diterima .. tidak juga ga pa pa. saya kira penilaian itu ada di masyarakat. Tugas saya hanyalah bekerja," kata Jokowi.
Dari sejumlah nama walikota di penjuru dunia yang masuk sepuluh besar, Jokowi masuk di peringkat tiga, di bawah Azkuna walikota Bilbao Spanyol dan Lisa Scaffidi walikota Perth Australia.
Jokowi, yang kini menjadi Gubernur DKI Jakarta, dinilai atas prestasinya saat masih menjadi Walikota Surakarta. Berdasarkan daftar sepuluh besar yang dikeluarkan The World Mayor Project dalam situs worldmayor.com Jokowi unggul atas sejumlah walikota dari negara-negara maju. Mereka adalah Regis Labeaume walikota Québec City Kanada, John Cook walikota El Paso Amerika Serikat, Park Wan-su walikota Changwon City Korea Selatan, dan Len Brown walikota Auckland Selandia Baru.
Menanggapi hal ini, Kementrian Dalam Negeri Republik Indonesia, menyambut gembira pemberian penghargaan kepada Jokowi ini. Kepala Pusat Penerangan Kemendagri Reydonnyzar Moenek kepada VoA menilai, Jokowi adalah sosok pemimpin daerah yang mampu memberikan pelayanan yang terbaik buat masyarakat.
"Ya tentunya kita menaruh gembira dan bangga ya. Sebagai seorang putra bangsa terbaik yang kita miliki, terlebih beliau adalah seorang kepala daerah dengan berbagai gagasan dan pemikiran yang mampu memberikan terobosan. Bahkan merubah bentuk-bentuk penyelenggaraan pemerintahan daerah menjadi lebih mengedepankan fungsi-fungsi pelayanan dan tentunya keberpihakan kepada rakyat ya. Itu adalah sesuatu yang kita apresiasi dan kita bangga dengan itu," kata Reydonnyzar. "Tentunya kita sangat mendukung, menghormati dan mengucapkan terima kasih. Kita lihat pula semangat pengabdian beliau yang tulus ya. Betul-betul menempatkan diri sebagai pelayan masyarakat dan mau terjun langsung ke bawah, dan mau berdiskusi, berdialog dengan semua pihak dan menampung semua masukkan. Tentunya ini merupakan kebanggaan bagi kita bersama," tambahnya.
Sejak menjabat sebagai walikota Surakarta di 2005, Jokowi aktif membangun kota Surakarta atau yang juga disebut kota Solo hingga blusukan menyambangi warganya. Ia juga kerap mengampanyekan gerakan anti korupsi, yang membuatnya mendapatkan reputasi sebagai politisi paling jujur di Indonesia.
Gebrakan Jokowi ketika menjadi walikota Surakarta juga diwarnai aksinya membeli mobil SUV Esemka seharga Rp 95 juta. Ditambah lagi keputusan Jokowi yang menolak mengambil gaji selama dia menjabat sebagai Walikota Surakarta.
Reydonnyzar Moenek berharap kedepannya Indonesia memiliki pemimpin-pemimpin daerah yang bisa menjadi suri teladan masyarakat. "Tentunya kita berharap akan ada lagi jokowi-jokowi lainnya yang nantin akan lahir kedepannya, yang dapat menjadi contoh dan suri tauladan," kata Reydonnyzar.
The City Mayors Foundation merupakan organisasi nirlaba yang didirikan pada 2003 untuk mempromosikan, mendorong, dan memfasilitasi pemerintahan lokal terbuka dan kuat.
Adapun kriteria walikota terbaik dunia menurut lembaga ini adalah mengedepankan kejujuran, memiliki visi jelas selama kepemimpinannya, mampu mengatur kota dengan baik, perduli terhadap aspek ekonomi dan sosial, mampu meningkatkan keamanan dan lingkungan sekitarnya, termasuk juga memiliki kedekatan dengan warganya.
Berikut para wali kota yang berada dalam 10 peringkat dunia: 1. Iñaki Azkuna, Bilbao, Spanyol; 2. Lisa Scaffidi, Perth, Australia; 3. Joko Widodo, Surakarta, Indonesia; 4. Régis Labeaume, Québec City, Kanada; 5. John F Cook, El Paso, AS; 6. Park Wan-su, Changwon City, Korea Selatan; 7. Len Brown, Auckland, Selandia Baru; 8. Edgardo Pamintuan, Angeles City, Philippines; 9. Mouhib Khatir, Zeralda, Aljazair; 10 Alfonso Sánchez Garza, Matamoros, Mexico. (*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar