Gaji dewan gubernur dan pegawai Bank Indonesia naik lagi tahun
depan. Kenaikan itu dihitung berdasarkan inflasi tahunan dan prestasi
kinerja. Gaji pokok Gubernur BI pada tahun 2013 maksimal Rp 199,34
juta, sedangkan Deputi Gubernur BI bergaji pokok Rp 123,1 juta.
Perhitungan gaji itu berdasarkan asumsi inflasi pada tahun 2012 sebesar 4,5 persen yang seragam untuk semua pegawai dan Dewan Gubernur BI. Persentase kenaikan gaji berdasarkan indeks prestasi bervariasi bergantung pada kinerja. Nilainya maksimal 6 persen untuk dewan gubernur dan 8 persen untuk pegawai.
Kenaikan gaji itu disepakati dalam rapat BI dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (10/12/2012), yang berlangsung santai. "Selamat mengalami kenaikan gaji," kata Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis sebagai pemimpin rapat.
Gubernur BI Darmin Nasution beserta tiga Deputi Gubernur, yakni Halim Alamsyah, Hartadi Agus Sarwono, dan Ronald Waas hadir dalam rapat, Senin. Menjawab ucapan selamat itu, Darmin tersenyum.
Catatan Kompas, Komisi XI DPR menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai dan Dewan Gubernur BI sebesar 3 persen pada tahun 2012. Selain itu, masih ada tambahan berupa kenaikan gaji berdasarkan indeks kinerja utama yang besarnya 3-7 persen.
Pegawai dan Dewan Gubernur BI masih menerima berbagai tunjangan. Catatan yang diterima Komisi XI DPR, Gubernur BI mendapatkan tunjangan insentif, hari raya, dan cuti tahunan pada tahun 2012 yang masing-masing sebesar Rp 141 juta.
"Masih ada lagi, tunjangan fungsional dan tunjangan lembur," kata Harry.
Sepanjang tahun 2013, Gubernur BI akan menerima gaji dan tunjangan setidaknya Rp 2,815 miliar. Gaji Gubernur BI dalam setahun setara dengan 82 kali produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia saat ini sebesar 3.542 dollar AS atau Rp 34 juta dengan asumsi Rp 9.600 per dollar AS.
Tahun depan, gaji pokok per bulan di BI sebesar Rp 83,06 juta untuk direktur eksekutif dan direktur senior, Rp 57,68 juta untuk direktur, Rp 49,36 juta untuk deputi direktur, dan Rp 32,86 juta untuk asisten direktur. Adapun posisi manajer akan menerima Rp 26,18 juta, asisten manajer Rp 17,72 juta, staf Rp 12,72 juta, dan asisten pelaksana Rp 6,15 juta.
Kinerja
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, A Tony Prasetiantono, berpendapat, variabel yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kinerja BI adalah inflasi, nilai tukar rupiah, cadangan devisa, dan suku bunga.
Untuk inflasi, diperkirakan pada tahun 2012 ini hanya 4,5 persen. Namun, menurut Tony, hasil itu bukan hanya kerja BI sendiri, melainkan kerja pemerintah juga. "Ada sumbangan jasa subsidi energi Rp 306 triliun," kata Tony.
Nilai tukar rupiah, kata Tony, melemah cukup signifikan dibandingkan negara-negara emerging market. Namun, nilai tukar yang melemah itu diperlukan untuk menolong neraca perdagangan.
Cadangan devisa per 30 November 2012 sebesar 111, 285 miliar dollar AS. Angka ini turun dari pertengahan tahun 2011 yang sekitar 124 miliar dollar AS sehingga rapor BI untuk menjaga cadangan devisa tidak bagus.
Adapun suku bunga acuan sebesar 5,75 persen merupakan prestasi yang baik bagi BI. Pembandingnya, misalnya, India yang suku bunga acuannya 8 persen.
Harry mengakui, Komisi XI belum membahas lebih lanjut tentang ukuran kinerja yang menentukan indeks prestasi. Namun, kinerja itu berbasis kebijakan BI. Kebijakan BI antara lain berupa pengendalian nilai tukar rupiah.
"Komisi XI akan membahas lebih lanjut soal patokan kinerja BI ini," kata Harry.
Senin, Komisi XI juga menyetujui anggaran operasional dalam Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2013. Jumlah penerimaan operasional Rp 16,745 triliun, sedangkan rencana pengeluaran operasional Rp 5,549 triliun.
Setengah dari pengeluaran operasional untuk gaji dan penghasilan lain, yakni Rp 2,326 triliun. Pengeluaran operasional tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 5,294 triliun.
Laju Perhitungan Kenaikan Gaji Pegawai BI
Komisi XI DPR telah menyetujui kenaikan gaji pegawai Bank Indonesia pada 2013 nanti. Kenaikan gaji ini akan menggunakan metode yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz menjelaskan perhitungan kenaikan gaji karyawan dan Dewan Gubernur bank sentral Indonesia berdasarkan laju inflasi dan indeks prestasi. "Di Januari BPS akan mengumumkan inflasi berapa, misalkan 4,5 persen. Maka, itu tinggal dikalikan dengan gaji pokok. Setelah itu dikalikan hasil indeks prestasi masing-masing pegawai," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (10/12/2012) malam.
Yang patut digarisbawahi adalah adanya perbedaan indeks prestasi antara pegawai karier di BI dan Dewan Gubernur BI. Untuk Dewan Gubernur, indeks prestasi yang ditetapkan adalah 1-6, sedangkan untuk pegawai karier alias jabatan di bawah Dewan Gubernur akan memiliki indeks prestasi 1-8.
Perhitungan ini memang berbeda dibandingkan metode kenaikan gaji pegawai BI tahun ini, di mana DPR dan BI sudah menyetujui jika inflasi 2011 ditetapkan 3 persen alias tidak sesuai dengan inflasi yang ditetapkan BPS untuk periode 2011. Sementara untuk indeks prestasi ditetapkan 4 persen untuk pegawai di bawah gubernur dan 3 persen untuk posisi Dewan Gubernur.
Nah, metode perhitungan yang baru ini menyebabkan gaji antara pegawai BI yang satu dan lainnya bisa berbeda. Hal ini berlaku juga bagi anggota Dewan Gubernur.
Cuma, Harry mengaku, BI belum menjelaskan skala penilaian dari indeks penilaian tersebut. "Mungkin untuk DG, skala penilaiannya bisa dari kebijakannya dengan bobot utama itu di inflasi dan nilai tukar. Memang mesti ada sesi tersendiri untuk pembahasan mengukur indeks prestasi," ungkap Harry.
Contoh perhitungan kenaikan gaji pegawai BI: (Gaji pokok BI x inflasi) + gaji pokok ) x indeks prestasi + gaji pokok
Misalnya: Gaji pokok pegawai BI Rp 100 juta
Inflasi 2012 4,5 persen
Indeks prestasi 4 persen
Maka : Rp 100 juta x 4,5% = Rp 4,5 juta
Rp 4,5 juta + Rp 100 juta = Rp 104,5 juta
Rp 104,5 juta x 4% = Rp 4,18 juta
Rp 104,5 juta + Rp 4,18 juta = Rp 108,68 juta
Jadi, gaji pokok pegawai BI yang akan diterima pada 2013 dengan indeks prestasi 4 persen.(kcm)
Perhitungan gaji itu berdasarkan asumsi inflasi pada tahun 2012 sebesar 4,5 persen yang seragam untuk semua pegawai dan Dewan Gubernur BI. Persentase kenaikan gaji berdasarkan indeks prestasi bervariasi bergantung pada kinerja. Nilainya maksimal 6 persen untuk dewan gubernur dan 8 persen untuk pegawai.
Kenaikan gaji itu disepakati dalam rapat BI dengan Komisi XI DPR di Jakarta, Senin (10/12/2012), yang berlangsung santai. "Selamat mengalami kenaikan gaji," kata Wakil Ketua Komisi XI Harry Azhar Azis sebagai pemimpin rapat.
Gubernur BI Darmin Nasution beserta tiga Deputi Gubernur, yakni Halim Alamsyah, Hartadi Agus Sarwono, dan Ronald Waas hadir dalam rapat, Senin. Menjawab ucapan selamat itu, Darmin tersenyum.
Catatan Kompas, Komisi XI DPR menyetujui kenaikan gaji pokok pegawai dan Dewan Gubernur BI sebesar 3 persen pada tahun 2012. Selain itu, masih ada tambahan berupa kenaikan gaji berdasarkan indeks kinerja utama yang besarnya 3-7 persen.
Pegawai dan Dewan Gubernur BI masih menerima berbagai tunjangan. Catatan yang diterima Komisi XI DPR, Gubernur BI mendapatkan tunjangan insentif, hari raya, dan cuti tahunan pada tahun 2012 yang masing-masing sebesar Rp 141 juta.
"Masih ada lagi, tunjangan fungsional dan tunjangan lembur," kata Harry.
Sepanjang tahun 2013, Gubernur BI akan menerima gaji dan tunjangan setidaknya Rp 2,815 miliar. Gaji Gubernur BI dalam setahun setara dengan 82 kali produk domestik bruto (PDB) per kapita Indonesia saat ini sebesar 3.542 dollar AS atau Rp 34 juta dengan asumsi Rp 9.600 per dollar AS.
Tahun depan, gaji pokok per bulan di BI sebesar Rp 83,06 juta untuk direktur eksekutif dan direktur senior, Rp 57,68 juta untuk direktur, Rp 49,36 juta untuk deputi direktur, dan Rp 32,86 juta untuk asisten direktur. Adapun posisi manajer akan menerima Rp 26,18 juta, asisten manajer Rp 17,72 juta, staf Rp 12,72 juta, dan asisten pelaksana Rp 6,15 juta.
Kinerja
Kepala Pusat Studi Ekonomi dan Kebijakan Publik Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta, A Tony Prasetiantono, berpendapat, variabel yang perlu dipertimbangkan dalam menentukan kinerja BI adalah inflasi, nilai tukar rupiah, cadangan devisa, dan suku bunga.
Untuk inflasi, diperkirakan pada tahun 2012 ini hanya 4,5 persen. Namun, menurut Tony, hasil itu bukan hanya kerja BI sendiri, melainkan kerja pemerintah juga. "Ada sumbangan jasa subsidi energi Rp 306 triliun," kata Tony.
Nilai tukar rupiah, kata Tony, melemah cukup signifikan dibandingkan negara-negara emerging market. Namun, nilai tukar yang melemah itu diperlukan untuk menolong neraca perdagangan.
Cadangan devisa per 30 November 2012 sebesar 111, 285 miliar dollar AS. Angka ini turun dari pertengahan tahun 2011 yang sekitar 124 miliar dollar AS sehingga rapor BI untuk menjaga cadangan devisa tidak bagus.
Adapun suku bunga acuan sebesar 5,75 persen merupakan prestasi yang baik bagi BI. Pembandingnya, misalnya, India yang suku bunga acuannya 8 persen.
Harry mengakui, Komisi XI belum membahas lebih lanjut tentang ukuran kinerja yang menentukan indeks prestasi. Namun, kinerja itu berbasis kebijakan BI. Kebijakan BI antara lain berupa pengendalian nilai tukar rupiah.
"Komisi XI akan membahas lebih lanjut soal patokan kinerja BI ini," kata Harry.
Senin, Komisi XI juga menyetujui anggaran operasional dalam Anggaran Tahunan BI (ATBI) 2013. Jumlah penerimaan operasional Rp 16,745 triliun, sedangkan rencana pengeluaran operasional Rp 5,549 triliun.
Setengah dari pengeluaran operasional untuk gaji dan penghasilan lain, yakni Rp 2,326 triliun. Pengeluaran operasional tahun 2013 meningkat dibandingkan tahun 2012 yang sebesar Rp 5,294 triliun.
Laju Perhitungan Kenaikan Gaji Pegawai BI
Komisi XI DPR telah menyetujui kenaikan gaji pegawai Bank Indonesia pada 2013 nanti. Kenaikan gaji ini akan menggunakan metode yang berbeda dengan tahun sebelumnya.
Wakil Ketua Komisi XI DPR Harry Azhar Aziz menjelaskan perhitungan kenaikan gaji karyawan dan Dewan Gubernur bank sentral Indonesia berdasarkan laju inflasi dan indeks prestasi. "Di Januari BPS akan mengumumkan inflasi berapa, misalkan 4,5 persen. Maka, itu tinggal dikalikan dengan gaji pokok. Setelah itu dikalikan hasil indeks prestasi masing-masing pegawai," jelasnya saat ditemui di Jakarta, Senin (10/12/2012) malam.
Yang patut digarisbawahi adalah adanya perbedaan indeks prestasi antara pegawai karier di BI dan Dewan Gubernur BI. Untuk Dewan Gubernur, indeks prestasi yang ditetapkan adalah 1-6, sedangkan untuk pegawai karier alias jabatan di bawah Dewan Gubernur akan memiliki indeks prestasi 1-8.
Perhitungan ini memang berbeda dibandingkan metode kenaikan gaji pegawai BI tahun ini, di mana DPR dan BI sudah menyetujui jika inflasi 2011 ditetapkan 3 persen alias tidak sesuai dengan inflasi yang ditetapkan BPS untuk periode 2011. Sementara untuk indeks prestasi ditetapkan 4 persen untuk pegawai di bawah gubernur dan 3 persen untuk posisi Dewan Gubernur.
Nah, metode perhitungan yang baru ini menyebabkan gaji antara pegawai BI yang satu dan lainnya bisa berbeda. Hal ini berlaku juga bagi anggota Dewan Gubernur.
Cuma, Harry mengaku, BI belum menjelaskan skala penilaian dari indeks penilaian tersebut. "Mungkin untuk DG, skala penilaiannya bisa dari kebijakannya dengan bobot utama itu di inflasi dan nilai tukar. Memang mesti ada sesi tersendiri untuk pembahasan mengukur indeks prestasi," ungkap Harry.
Contoh perhitungan kenaikan gaji pegawai BI: (Gaji pokok BI x inflasi) + gaji pokok ) x indeks prestasi + gaji pokok
Misalnya: Gaji pokok pegawai BI Rp 100 juta
Inflasi 2012 4,5 persen
Indeks prestasi 4 persen
Maka : Rp 100 juta x 4,5% = Rp 4,5 juta
Rp 4,5 juta + Rp 100 juta = Rp 104,5 juta
Rp 104,5 juta x 4% = Rp 4,18 juta
Rp 104,5 juta + Rp 4,18 juta = Rp 108,68 juta
Jadi, gaji pokok pegawai BI yang akan diterima pada 2013 dengan indeks prestasi 4 persen.(kcm)