Anggota Komisi III DPR dari Fraksi Partai Demokrat, Ruhut Sitompul
dicopot dari jabatannya sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan
Informatika DPP Partai Demokrat (PD).
Ruhut melihat keputusan tersebut sebagai bentuk ketakutan sang Ketua Umum Anas Urbaningrum, Anas kata Ruhut sengaja mencopot dirinya agar aman dari ancaman jeratan hukum.
"Itu sama saja menggali kuburnya sendiri, ketakutan dia pasti masuk bui kalau saya masih ada," kata Ruhut kepada Tribunnews.com, Kamis(13/12/2012).
Ruhut menceritakan awal mula pencopotan dirinya dari DPP. Mantan pengacara ini menyebut Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menolak rencana pencopotan dirinya, tetapi pada akhirnya keputusan tetap diambil.
"Awalnya ditolak sama bapak(SBY). Jadi, Anas itu yang menyerang-menyerang dia seperti Isran Noor diberhentikan, banyak yang diberhentikan," kata Ruhut.
Lebih jauh Ruhut menjelaskan bahwa keputusan pencopotan dirinya tidak diketahui oleh Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono. Pernyataan tersebut berbeda jauh dengan apa yang disampaikan Kepala Biro Publikasi, Riset dan Data Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Prasetyo Sudrajat.
Ia mengatakan keputusan untuk mencopot Ruhut Sitompul dari jabatan Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat diambil tiga minggu yang lalu. Keputusan tersebut merupakan perintah langsung dari Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono.
"Itu Sekjen enggak tahu itu, paham kan maksudnya," kata Ruhut.
Ruhut Sitompul politisi gaek yang pernah menjadi pengacara terhitung tiga minggu yang lalu sudah tidak lagi memiliki jabatan di DPP Partai Demokrat. Kini Ruhut hanya menyandang status anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat.(tribunnews)
Ruhut melihat keputusan tersebut sebagai bentuk ketakutan sang Ketua Umum Anas Urbaningrum, Anas kata Ruhut sengaja mencopot dirinya agar aman dari ancaman jeratan hukum.
"Itu sama saja menggali kuburnya sendiri, ketakutan dia pasti masuk bui kalau saya masih ada," kata Ruhut kepada Tribunnews.com, Kamis(13/12/2012).
Ruhut menceritakan awal mula pencopotan dirinya dari DPP. Mantan pengacara ini menyebut Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono sempat menolak rencana pencopotan dirinya, tetapi pada akhirnya keputusan tetap diambil.
"Awalnya ditolak sama bapak(SBY). Jadi, Anas itu yang menyerang-menyerang dia seperti Isran Noor diberhentikan, banyak yang diberhentikan," kata Ruhut.
Lebih jauh Ruhut menjelaskan bahwa keputusan pencopotan dirinya tidak diketahui oleh Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono. Pernyataan tersebut berbeda jauh dengan apa yang disampaikan Kepala Biro Publikasi, Riset dan Data Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Prasetyo Sudrajat.
Ia mengatakan keputusan untuk mencopot Ruhut Sitompul dari jabatan Ketua Divisi Komunikasi Publik Partai Demokrat diambil tiga minggu yang lalu. Keputusan tersebut merupakan perintah langsung dari Ketua Umum Anas Urbaningrum dan Sekjen Edhie Baskoro Yudhoyono.
"Itu Sekjen enggak tahu itu, paham kan maksudnya," kata Ruhut.
Ruhut Sitompul politisi gaek yang pernah menjadi pengacara terhitung tiga minggu yang lalu sudah tidak lagi memiliki jabatan di DPP Partai Demokrat. Kini Ruhut hanya menyandang status anggota DPR dari Fraksi Partai Demokrat.(tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar