Ada kalanya pasangan merasa terlalu lelah untuk bercinta. Tentu hal ini sah-sah saja sebab masing-masing pasangan memiliki aktivitas dan kesibukan masing-masing. Tapi jika sudah kerap terjadi dan mengganggu hal-hal kecil lainnya, nampaknya ada yang luput dari perhatian.
"Seks itu membutuhkan energi yang luar biasa. Energi ini berhubungan dengan awareness lingkungan dan orang-orang yang dekat dengan kita, termasuk tempat tidur. Misalnya ada orang yang ingin membangun suasana romantis dengan lilin-lilin kecil," kata psikolog seksual, Zoya Amirin dalam acara talkshow 'Sex and Social Cohesiveness' di Woodland Park Kalibata, Jakarta, Jumat (14/12/2012) lalu. Lebih lanjut lagi, Zoya menjelaskan bahwa cara kita berinteraksi dan memperlakukan benda-benda di sekeliling akan mempengaruhi kebahagiaan. Semakin individual seseorang, maka ia akan semakin kurang bahagia, termasuk kebahagiaan seksualnya.
Menurut Zoya, orang-orang yang sejahtera adalah orang yang nyaman dengan lingkungannya. Apabila seseorang sudah merasa tidak nyaman, maka ketertarikannya untuk membina hubungan akan sangat rendah.
Sebuah penelitian yang dilakukan psikolog bernama Sachs di tahun 1995 menegaskan bahwa energi bersifat kontagius atau menular. Energi yang ada di sekitar kita akan mempengaruhi perilaku. Sering berinteraksi dengan orang-orang yang negatif akan membuat energi seseorang juga negatif.
"Kehidupan seks yang sehat berasal dari energi yang dikumpulkan sebelum naik ke ranjang. Bisa dari interaksi sosial atau lingkungan di sekitar, baik udara atau oksigen. Jika tinggal di lingkungan yang sumpek, maka seseroang akan sulit memiliki energi yang besar," terang Zoya.
Maka dari itu, menciptakan suasana yang nyaman dan berinteraksi dengan orang-orang yang bisa memberikan semangat akan meningkatkan energi. Berinteraksi dengan orang-orang terdekat seperti sahabat dan keluarga biasanya mampu memberikan dorongan tenaga yang berlimpah.
Untuk pasangan, energi yang digunakan untuk bercinta dapat ditingkatkan dengan menata ulang tempat tidur serta menambahkan dekorasi untuk membuat suasana menjadi lebih nyaman.
Bisa dengan menempatkan tanaman di sudut kamar dan membuang benda-benda yang dapat mengganggu suasana romantis, seperti televisi dan gadget. Menempatkan televisi dan gadget ke dalam kamar akan membuat pasangan tidak berfokus membina percakapan yang dibutuhkan untuk menciptakan suasana romantis.
"Kalau kita tidak bisa mengatur lingkungan kerja dan tempat tidur, pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dan sebaliknya," pungkas Zoya.(*)
"Seks itu membutuhkan energi yang luar biasa. Energi ini berhubungan dengan awareness lingkungan dan orang-orang yang dekat dengan kita, termasuk tempat tidur. Misalnya ada orang yang ingin membangun suasana romantis dengan lilin-lilin kecil," kata psikolog seksual, Zoya Amirin dalam acara talkshow 'Sex and Social Cohesiveness' di Woodland Park Kalibata, Jakarta, Jumat (14/12/2012) lalu. Lebih lanjut lagi, Zoya menjelaskan bahwa cara kita berinteraksi dan memperlakukan benda-benda di sekeliling akan mempengaruhi kebahagiaan. Semakin individual seseorang, maka ia akan semakin kurang bahagia, termasuk kebahagiaan seksualnya.
Menurut Zoya, orang-orang yang sejahtera adalah orang yang nyaman dengan lingkungannya. Apabila seseorang sudah merasa tidak nyaman, maka ketertarikannya untuk membina hubungan akan sangat rendah.
Sebuah penelitian yang dilakukan psikolog bernama Sachs di tahun 1995 menegaskan bahwa energi bersifat kontagius atau menular. Energi yang ada di sekitar kita akan mempengaruhi perilaku. Sering berinteraksi dengan orang-orang yang negatif akan membuat energi seseorang juga negatif.
"Kehidupan seks yang sehat berasal dari energi yang dikumpulkan sebelum naik ke ranjang. Bisa dari interaksi sosial atau lingkungan di sekitar, baik udara atau oksigen. Jika tinggal di lingkungan yang sumpek, maka seseroang akan sulit memiliki energi yang besar," terang Zoya.
Maka dari itu, menciptakan suasana yang nyaman dan berinteraksi dengan orang-orang yang bisa memberikan semangat akan meningkatkan energi. Berinteraksi dengan orang-orang terdekat seperti sahabat dan keluarga biasanya mampu memberikan dorongan tenaga yang berlimpah.
Untuk pasangan, energi yang digunakan untuk bercinta dapat ditingkatkan dengan menata ulang tempat tidur serta menambahkan dekorasi untuk membuat suasana menjadi lebih nyaman.
Bisa dengan menempatkan tanaman di sudut kamar dan membuang benda-benda yang dapat mengganggu suasana romantis, seperti televisi dan gadget. Menempatkan televisi dan gadget ke dalam kamar akan membuat pasangan tidak berfokus membina percakapan yang dibutuhkan untuk menciptakan suasana romantis.
"Kalau kita tidak bisa mengatur lingkungan kerja dan tempat tidur, pada akhirnya akan mempengaruhi bagaimana kita berinteraksi dan sebaliknya," pungkas Zoya.(*)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar