Dari kiri Rizal M, Andi M dan Choel M. |
“Paling lambat Hari Jumat, Choel dan Andi Insya Allah akan menceritakan secara terang benderang keterlibatan mereka,” kata Rizal, saat jumpa pers di Freedom Institute, Jalan Proklamasi, Jakarta Pusat, Senin (17/12).
Rizal mengatakan, upaya memberikan keterangan ini dilakukan agar masalah Hambalang menjadi jelas dan masyarakat Indonesia mengetahuinya. Selain itulanjutnya, buka-bukaan kasus Hambalang ini hanya untuk memetik pengalaman agar mendapatkan tata pemerintahan yang baik nantinya dengan presentasi berjudul Teka-Teki Besar yang Akan Segera Diungkap.
“Saat ini kami masih mengumpulkan keterangan, dan Choel serta Andi untuk mengumpulkan ingatannya kembali,” pungkasnya. Lebih lanjut, Rizal mengatakan buka-bukaan pada kasus ini merupakan sudut pandang Andi dan Choel dalam kasus Hambalang. Rizal juga menyayangkan cover majalah Tempo yang terbit hari ini, yang memajang wajahnya melalui karikatur bersama Choel dan Andi Mallarangeng.
“Cover majalah Tempo akan saya tuntut karena dalam konteks situasi sekarang cover ini sengaja, dengan niat untuk mempengaruhi pikiran orang,” ujar Rizal .
Dalam cover majalah Tempo tersebut, Rizal mengatakan seolah-olah dirinya terlibat dalam kasus proyek sarana olahraga Hambalang, Jawa Barat yang menyeret Andi Mallarangeng sebagai Tersangka.
“Saya sebagai saudara yang baik mendampingi Andi Mallarangeng, terlepas dari kasus dan proses hukum. Tapi itu ditafsirkan lain dengan berniat jahat, yang terkesan saya menggotong karpet dengan dolar,” kata Rizal di depan para wartawan.
Dalam cover majalah Tempo tersebut Rizal Mallarangeng berjejer dengan dua Mallarangeng lainnya, yakni Choel dan Andi Alifian dan Ketiganya menggotong Karpet bermotif dolar.
Terbawa Lingkungan Sekitar
Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat Marzuki Alie mengaku percaya, mantan Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alifian Mallarangeng tidak bersalah dalam kasus Hambalang. Marzuki menduga Andi hanya tidak bisa menolak atas situasi di sekelilingnya.
“Sebagai sahabat, dia sahabat yang baik, ramah, enak sekali. Saya tidak percaya dia terlibat,” kata Marzuki Alie. Marzuki mengaku sangat mengenal Andi. Baginya, mantan Sekretaris Dewan Pembina Partai Demokrat itu punya sifat tidak enakan.
“Lingkungan yang korup itu yang membuatnya terbawa arus. Sehingga dia dianggap melakukan pembiaran,” ujar Marzuki.
Marzuki pun tak kaget bila Andi sendiri amat santai menghadapi kasusnya. Mungkin Andi memang tidak menerima apa-apa. Meski begitu, Marzuki menyerahkan kasus Andi kepada Komisi Pemberantasan Korupsi. Partai Demokrat tak akan mengintervensi.
“Karena lalai pun, kalau tindak pidana korupsi pasti kena. Sekali lagi, saya serahkan ke KPK,” ujar Marzuki.(tribunnews)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar